Tanaman sirsak sudah banyak dijumpai di Indonesia, karena sirsak dapat tumbuh di mana saja, namun tanaman ini paling baik jika tumbuh di tempat yang berair. Daun sirsak menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat karena khasiatnya dalam menumpas kanker.

Banyak sekali kandungan senyawa Bioaktif Fitokimia yang ditemukan dalam tanaman sirsak, salah satu komponen bermanfaat yang terpenting adalah Annonaceous Acetogenins, senyawa ini hanya ditemukan pada keluarga Annonanceae yang awalnya dikenal sebagai pestisida dan antiparasit.

Sebenarnya banyak ilmuan yang telah mempelajari sifat senyawa tersebut sejak tahun 1940. Senyawa Acetogenins telah banyak digunakan dalam penelitian Ilmiah kedokteran. Bahkan klaim mengenai kedahsyatan manfaat Acetogenins telah dipublikasikan di berbagai jurnal Internasional.

Penelitian pertama mengenai Sitotoksik Acetogenins dilakukan oleh Universitas Purdue di West Lafayette, Indiana, Amerika Serikat. Penelitian lain yang membuktikan khasiat kandungan Acetogenins di berbagai Negara dibiayai oleh Lembaga Institut Kanker Nasional, Amerika Serikat.

Dari hasil penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa sebanyak 20 tes laboratorium menemukan bahwa daun dan batang Anona Muricata Linn memiliki sitotoksitas terhadap sel kanker. Acetogenins adalah kumpulan senyawa aktif yang memiliki aktivitas sitotoksik di dalam tubuh dengan cara menghambat transport ATP atau energi yang digunakan sel kanker untuk berkembang.

Pada tahun 1976 sebuah penelitian menemukan bahwa daun sirsak mengandung zat Annonaceous Acetogenins yang memiliki senyawa antitumor dan antikanker yang potensial tanpa merusak sel yang sehat. Kemampuannya membunuh sel-sel kanker 10.000 kali lebih kuat dibandingkan dengan zat yang terdapat dalam pengobatan kemoterapi yaitu zat Adryamycin.

 

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.